Jumat, 26 Maret 2010

Khabar From R.S.I.A "Sakinah Idaman"....

Berita pagi yang ku terima awal maret lalu, mengejutkan.
"kita segera ke rumah sakit untuk ngelayat",kurang lebih seperti itu informasi yang di tujukan padaku.
segera ku bergegas merapikan diri untuk meluncur ke R.S.I.A "Sakinah Idaman".
Kabar ini berawal dari kunjunganku beberapa hari yang lalu (juga di awal maret) ke Sakinah Idaman,ada seorang Ibu yang baru ku kenal karna beliau sekampung denganku sedang sakit akibat aktifitas yang berlebihan.Ibu itu sedang hamil tua.
Awal kunjunganku,ku lihat raut wajahnya telah memancarkan aura yang memberi sinyal bahwa kondisinya membaik.
Tapi,
Kabar yang ku terima di pagi itu,Sang Ibu telah melahirkan.Prematur.
hembusan yang berkembang,Bayi yang di lahirkan tak terselamatkan.
...........................................................................................
PAgi Jelang Siang,
Saat angin mengetuk celah pintu ruang,di ruang ada sebuah tabung.Berisi seorang bayi mungil yang tak bergerak.Tapi tak mati.Ia kritis.
Pesan Sang ayah dari negri seberang,agar bayi itu di adzankan.
Perlahan ku melangkah mendekati bayi mungil itu,
walau agak ragu,ku coba lantunkan adzan untuknya.
tak lama berselang,bayi itu mulai mengerakkan tangannya.
mungkin karena mendengar suara sumbangku...hehehehe.
menit berlalu,bayi semakin bergerak.
bayi kecil,teramat kecil bahkan.Cuma memiliki berat 800 gram.kecil.mungil.
Ia lahir prematur.

Minggu, 21 Maret 2010

Jejak Dari Imogiri......................

Sebenarnya perjalanan itu sangatlah biasa.......
aku di undang tuk ngisi acara TK II KMMP,malam sabtu ba'da isya.
Bersama rombongan peserta dan panitia,aku menikmati hembusan angin yang menampar perjalanan malam itu.
Walau jarak akademis yang nun jauh antara aku dan mereka,ku hibur-hibur saja diri ini.
maklum,aku tak punya temen ngobrol yang "sepadan" saat berangkat dari Kampus menuju Imogiri....
ehmm.....
Dengan langkah penuh semangat,
bismillah...
aku niatkan ini tukMu,Rabb.............
....................
Di sebuah desa wisata yang berada di imogiri,terpampang tulisan itu di sebuah plang.ku baca sesaat setelah iring-iringan motor kami mulai menerobos jalan desa.
pukul 20.54 tiba,waktu yang ku lihat di layar HPku....
wajar saja,perjalanan memakan sekitar satu jam,berhubung rombongan itu banyakan akhwat.
loh maksudnya??!!!
menurut pengalaman dan fakta di lapangan,kalo dalam rombongan terdapat akhwat (apalagi akhwatnya banyak..) maka kemungkinan besar perjalanan akan menghabiskan waktu lebih dari waktu yang semestinya...hehehehe.ini cuma pendapatku saja,bisa di terima dan bisa juga di tolak.
Dari awal keberangkatan sampai tiba di lokasi,semua berjalan biasa saja.
Tak ada hal istimewa.Bukan berarti aku tak mengistimewakan makna sebuah dauroh yah.:)
Pun pada saat aku memberikan materi pada peserta ikhwannya di sebuah musholla kecil.
semuanya berjalan biasa saja.Sampai sesi yang ku handl berakhir sekitar jam 11 malam.
Niat awalnya sih,setelah ngisi materi,aku langsung meluncur balik ke kost.tapi seharian telah beraktifitas penuh dan nyaris waktu istirahat tak ada...cie..cie..cie....
aku memutuskan untuk mabit di musholla itu,mengikuti saran dari panitia.
letih.
serangan rasa ngantuk seolah mulai tak terkendali.
setelah ngobrol "ngalor ngidul" bersama beberapa panitia,ku putuskan tuk merebahkan badan ini yang mulai meronta agar segera ditunaikan haknya.
aku rebahan di dalam mushola bersama peserta.
mata mulai berganti pandang,pikiran mulai beralih topik.
Dan....
ZZZZZZZZZZZZZZZZZ....
sempat aku masih mendengar panitia yang akan mempersiapkan agenda jurit malam buat peserta.
Sayup-sayup percakapan panitia menghilang dari pendengaranku.
aku terlelap.
..........................
Dalam keheningan,
pada separoh jiwaku yang belum hadir sepenuhnya,
ku dengar panitia dan peserta sibuk bercengkerama pada Sang Khaliq,
ku lihat jam,masih pukul 01.35 dini hari,ku putuskan tuk tetap melanjutkan perjalananku di alam mimpi.:)
aku akan bangun pukul 03.00 dini hari,batinku.....................
kembali terlelap......
bersama separoh mimpi yang sulit ku rangkai,malam itu aku kelelahan.
mungkin tidur menjadi pilihan terbaik saat itu,
..........................................................
pukul 03.06,Di ruang utama musholla.....
panitia dan peserta sedang jurit malam.Di ruang utama hanya aku seorang.
di temani remang-remang lampu yang sebagian di off kan,
dalam lelapnya tidurku,
ku rasakan tubuh ini ada yang menyentuh,
ku dengar suara merdu itu berkata,"bangun....bangun......bangun..!!!".
Tersentak......
aku langsung bangun,
pikirku ada panitia yang membangunkan untuk shalat malam,tapi...................
ku sapu pandangan di setiap pojok ruangan,tak ada orang.Hening.
dari balik pintu,ku lihat ada orang yang masih terlelap tidur.....
dengan separoh kesadaran yang belum utuh,ku langkahkan kaki menuju serambi musholla,
hmm,....
ku dapati Anisgun,IRfan,dan Ihsan masih nyenyak,begitu lelapnya mereka tidur.
dalam pikiranku,
aku bertanya..."siapa yang bangunin tadi yah??!!"
what's wrong?!.......
Segera ku berjalan untuk menunaikan shalat malam.
batinku masih bertanya,
pikiranku masih meraba,
hmm,mungkin ini Pak RT yang mau membangunkanku tuk shalat malam...hehehehe
#####
ba'da subuh...
aku bersiap kembali...
tak ku ceritakan pada panitia.
karna tak penting bagiku tuk menceritakan pada pagi itu.....
(sepenggal jejak dari imogiri..)

Rabu, 17 Maret 2010

Menggenggam Harap.......

Berharap itu indah..........
saat suara melantang demi kebenaran,nyaris tak ada telinga yang mendengar penuh simpati.....
ketika berjalan menuju negri impian,di hadang rasa tak berirama,pilu......

berharap itu indah..........
saat pandang mulai berbulir bening-bening yang terus mengalir meratapi rasa sesal...
di perhentian bertemu sepi menyeruak bak musuh yang menghadang........

berharap itu indah.............
Saat nada-nada kebosanan melantun di langit hati,menggantung bongkah cita yang mulai berserak.........
berjalan seolah terseok penuh lelah,

berharap itu Indah.........................
Saat detik berlomba dengan desah nafas frustasi............................
menjejer para pemenang yang jauh bersama jarak pandang,
seolah tak pernah bersama,
seolah mustahil,
segenggam asa mulai bertebar bersama angin semilir,

berharap itu Indah...........
Saat tak ada nyanyian-nyanyian rindu penghibur dikala nestapa.....
kolong kehidupan jadi hal biasa di sorot mata...........
semuanya seolah tak peduli tentang sekitar......
bak debu di tengah padang pasir...........

berharap itu Indah....................................
Saat Cita tak kunjung bercengkerama,
yang ada langkah-langkah bimbang di perjalanan.......
penuh tipuan yang mendendang di lorong jiwa..........

berharap itu Indah....................................
Saat Harapan nyaris tak tergenggam.....
penuh bisik fatamorgana.................

berharap itu Indah............................
Saat tak ada pilihan untuk berharap,

Berharap itu Indah....................
Saat keindahan tak pernah berharap,

berharap itu indah.......
kala untai do'a tak henti merangkai mimpi...............................
di sudut-sudut Harapan.....

maka gantung harapan di langit penuh bintang gemintang.
Agar harapan itu selalu Indah..........................